Jika dilihat ukuran dan
materinya, dampak limbah industri lebih berbahaya dibanding limbah domestik.
Akan tetapi jika limbah domestik menjadi massal karena jumlahnya juga bisa
berbahaya. Limbah industri lebih berbahaya dikarenakan secara kuantitas memang
besar dan terus menerus dihasilkan dengan kandungan zat yang sama. Dapat kita
ilustrasikan bahwa sebuah pabrik menghasilkan suatu produk A1 secara terus
menerus, bahkan 24 jam, maka selamanya kandungan limbahnya akan sama. Jika
tidak dikelola dengan baik, maka lingkungan akan menanggungnya secara terus
menerus. Oleh karena itulah maka limbah industri lebih berbahaya.
Dampak limbah
dari industri pangan
Industri pangan adalah suatu
usaha yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari dan juga termasuk
dalam salah satu penghasil limbah industri. Beberapa industri pangan yang
menghasilkan pencemaran lingkungan antaranya adalah industri tempe tahu,
pengolahan hasil laut dan tepung tapioka. Limbah ini dapat dihasilkan ketika
proses pencucian atau pengolahan. Limbah industri yang dihasilkan oleh kegiatan
industri pangan dapat berupa sejenis garam, mineral, karbohidrat, lemak dan
protein. Jika pengolahan limbah ini tidak benar, maka dapat menyebabkan
pencemaran berat terhadap air dan udara. Hal yang paling terasa dari pencemaran
ini adalah umumnya bau yang menyengat dan menusuk hidung. Hal yang ada bisa
lebih berbahaya lagi jika industri pangan tersebut menggunakan bantuan zat
kimia yang menghasilkan limbah berupa alkohol, insektisida dan energi panas.
Jika tidak diolah dan langsung dibuang ke sungai maka dapat mengganggu
ekosistem air. Ikan dan bioat lainnya dapat mati.
Dampak limbah
dari industri sandang
Limbah dari industri sandang ini
tidak kalah serius ancamannya bagi lingkungan daripada industri pangan. Seperti
misalnya dalam kegiatan penyamakan kulit, batik printing dan bahan sandang
lainnya tidak dapat dihindari proses pencelupan yang menggunakan zat kimia.
Terlebi lagi dalam proses tersebut membutuhkan air dalam jumlah besar hingga
sisa buangannya pun banyak sekali. Dalam limbah bekas celupan dan pencucian
bahan-bahan sandang mengandung zat kimia berbahaya seperti zat pewarna, minyak,
serta zat-zat lain yang membutuhkan oksigen besar. Hal in sangat berbahaya dan
beracun. Jika tidak dikelola dengan benar, bahkan langsung saja dibuang ke
sungai maka yang terjadi adalah pencemaran lingkungan berat yang mengancam
kesehatan manusia secara keseluruhan.
Dampak limbah
dari industri kimia
Industri kimia dan bahan bangunan
dapat menjadi ancaman serius bagi keberlangsungsan makhluk hidup, entah itu
dalam skala besar atau skala kecil. Sebagai contoh, untuk memproduksi alkohol,
dibutuhkan air dalam jumlah yang cukup besar. Sama seperti yang terjadi dalam
industri sandang, limbah dari produksi alkohol jelas berupa limbah cair dalam
jumlah besar. Dalam limbah cair ini pasti terkandung senyawa organik, anorganik
dan mikroorganisme serta bahan berbahaya lainnya. Ketika proses produksi
selesai, pencucian peralatan dapat membuang hasil CaSO4 yang dilepaskan ke
aliran air. Dalam proses produksi, limbah ini secara tidak langsung atau
langsung dapat mengancam kelangsungna makhluk hidup. Keracunan adalah salah
satunya, seperti keracunan CO dalam jumlah besar dapat berujung kepada
kematian. Sementara keracunan air raksa, asbes, timbal, arsen dan lain
sebagainya dampaknya akan terasa dalam jangka panjang setelah menumpuk dalam
tubuh.
Dampak limbah dari industri logam,
elektronika dan pelumas
Dampak limbah industri ini juga
sama bahayanya dengan yang lain. Misalnya dalam proses produksi baja yang
menggunakan berbagai macam mesin dan cor menghasilkan limbah berupa asap, gas
dan debu. Partikel yang ada dalam asap dan debu tersebut mengandung logam
berat, dimana jika terhirup terus menerus dalam jangka waktu yang panjang akan
menimbulkan ancaman kesehatan bagi makhluk hidup.Industri logam juga penyumbang
polusi suara berupa kebisingan yang dalam jarak tertentu dapat melebihi batas
toleransi yang diterima pendengaran manusia. Baik industri logam atau industri
elektronika menghasilkan gas buang yang dapat mencemari udara, salah satunya
adalah karbon monoksida atau CO. Seperti yang disebutkan diatas, dalam kadar
tertentu, gas ini berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain CO,
ada juga gas belerang yang dihasilkan dari industri baja dan elektronika dapat
mengganggu ekosistem lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.